Tekhnik Air Brush
Pendidikan
itu sebagai alat dan bukan sebagai tujuan. Materi ajar yang diberikan oleh guru
kepada siswa bukanlah tujuan melainkan sebagai alat. Adapun tujuan dari
pendidikan adalah sebagai berikut.
1.
Pendewasaan Diri
Dengan diberikannya pendidikan kepada anak, anak akan
mengalami perkembangan mental dan akan mengalami pendewasaan diri. Semakin
tinggi tingkat pendidikan yang diberikan, maka d seseorang akan semakin
mengalami pendewasaan diri dan akan terlihat ketika menghadapi masalah.
2.
Pematangan Kemampuan
Pematangan kemampuan juga diperoleh dari adanya
pendidikan. Setiap orang dari sejak lahir mempunyai kemampuan yang berbeda.
Dengan diberikannya pendidikan yang sesuai dengan perkembangan kognitif anak
atau sesuai dengan umur, maka kemampuan yang dimiliki oleh anak akan mampu
diasah dan kemampuan yang dimiliki oleh anak sudah dapat difungsikan
sebagaimana mestinya.
3.
Pematangan Keterampilan
Keterampilan setiap orang itu berbeda dan sesuai
dengan potensi yang dimiliki oleh
seseorang yang dibawa dari sejak lahir. Keterampilan anak akan dapat
dikembangkan melalui diberikannya pendidikan.
4.
Pematangan Kesiapan
Pendidikan juga dapat memberikan pematangan kesiapan
anak. Pematangan kesiapan anak ini sangat membantu anak dalam menghadapi
masalah-masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan sehari-harinya.
Tekhnik
air brush adalah salah satu tekhnik menggambar dengan menggunakan alat seperti
sikat gigi, saringan teh, dan sisir. Warna yang digunakan adalah warna dari cat
air atau warna dari pewarna makanan (kesumba). Terlebih dahulu alat-alat yang
akan digunakan seperti sikat gigi, saringan teh atau sisir dan warna disiapkan
terlebih dahulu. Untuk warna dari cat air dilakukan dengan mencampurkan warna
dengan air, namun jangan sampai terlalu encer begitu juga dengan pewarna
makanan. Pola gambar juga disiapkan terlebih dahulu, pola ini bisa dari
dedaunan, dari kertas ataupun yang lainnya yang nantinya akan kita bentuk
menjadi pola yang baru. Untuk mendapatkan cipratan warna yang lebih halus
sebaiknya menggunakan sikat gigi yang digosok-gosokkan pada saringan.
Sikat gigi ini dicelupkan ke warna yang akan kita gunakan, namun jangan
dicelupkan terlalu dalam atau secara keseluruhan agar nantinya ketika digosokkan pada saringan
tidak menghasilkan warna yang cipratannya besar pada kertas gambar.
Untuk
mendapatkan hasil warna yang lebih dari satu atau dapat menghasilkan gradiasi
warna, sebaiknya pola yang kita gunakan itu digeser-geser dari tempat yang
semula ketempat yang berbeda. Misalkan pertama kita menggunakan warna biru, setelah
kering pola yang kita gunakan itu sedikit digeser ke kiri atau ke kanan,
kemudian kita berikan warna yang lainnya. Jika warnanya masih basah, maka
sebaiknya kita tunggu dulu sebelum melakukan pergeseran pola agar warna yang
pertama tidak belepotan. Begitupun seterusnya hingga satu pola yang kita
gunakan bisa memiliki warna yang berbeda dan lebih dari satu warna. Agar pola
yang kita gunakan tidak bergeser ketika kita melakukan pewarnaan, sebaiknya pola
yang kita gunakan diberikan beban diatasnya agar tidak bergeser-geser. Namun,
beban yang kita gunakan usahakan tidak lebih besar dari pola yang kita gunakan.
Jika kita menggunakan beban yang lebih besar atau penempatan beban tidak sesuai
dengan bentuk pola yang kita gunakan, maka
bentuk pola kita akan berubah. Pada tekhnik brush ini diperlukan adanya
kehati-hatian dalam bekerja agar nantinya hasil warna kita menjadi rapi dan
pewarnaannya terlihat halus.
|