Saturday, April 19, 2014

Montase

Montase
Montase merupakan tekhnik menggambar dengan memanfaatkan bentuk-bentuk atau gambar-gambar menarik yang sudah ada sebelumnya sehingga mengasilkan gambar baru. Tekhnik ini kebanyakan lahir dari adanya teknologi film. Dalam tekhnik montase, gambar yang digunakan mesti menarik agar dapat menarik minat siswa dalam melakukan tekhnik menggambar ini.
Montase merupakan menggambar dengan cara menempel gambar yang sudah ada. Adapun langkah-langkah menggambar montase yaitu sebagai berikut.
1)  Mengumpulkan gambar-gambar yang menarik sebagai bahan yang menarik sebagai bahan gambar baru.
2) Menyusun bahan (gambar-gambar) menjadi susunan baru (cerita baru).
Dalam tekhnik montase, gambar-gambar yang ditempelkan ini diusahakan bisa menghasilkan gambar baru atau cerita baru. Misalnya gambar manusia, kepalanya bisa digantikan dengan kepala binatang sehingga memberikan suasana baru pada gambar. Dalam proses penempelannya, gambar-gambar bisa ditempelkan secara menumpuk sehingga dapat menimbulkan gradiasi warna pada gambar. Penggunaan warna dengan crayon juga bisa digunakan dalam tekhnik ini asalkan pengguanaan warnanya tidak terlalu mendominasi.
Montase dapat dijadikan media untuk mengembangkan kreatifitas anak dalam menyusun gambar sehingga dapat menghasilkan gambar baru. Dalam penyusunan gambar ini, anak akan memikirkan gambar apa yang akan dihasilkan sehingga dapat memberikan suasana baru pada hasil karyanya.
Montase juga dapat digunakan sebagai media untuk mengejek seseorang. Misalkan, ada seorang atlek sepak bola, namun kepalanya diganti dengan menggunakan kepala binatang. Penyalahgunaan inilah yang dijadian penyebab montase tidak diikutsertakan dalam perlombaan menggambar.

Tekhnik Air Brush

Tekhnik Air Brush
Pendidikan itu sebagai alat dan bukan sebagai tujuan. Materi ajar yang diberikan oleh guru kepada siswa bukanlah tujuan melainkan sebagai alat. Adapun tujuan dari pendidikan adalah sebagai berikut.
1.      Pendewasaan Diri
Dengan diberikannya pendidikan kepada anak, anak akan mengalami perkembangan mental dan akan mengalami pendewasaan diri. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang diberikan, maka d seseorang akan semakin mengalami pendewasaan diri dan akan terlihat ketika menghadapi masalah.
2.     Pematangan Kemampuan
Pematangan kemampuan juga diperoleh dari adanya pendidikan. Setiap orang dari sejak lahir mempunyai kemampuan yang berbeda. Dengan diberikannya pendidikan yang sesuai dengan perkembangan kognitif anak atau sesuai dengan umur, maka kemampuan yang dimiliki oleh anak akan mampu diasah dan kemampuan yang dimiliki oleh anak sudah dapat difungsikan sebagaimana mestinya.
3.     Pematangan Keterampilan
Keterampilan setiap orang itu berbeda dan sesuai dengan potensi  yang dimiliki oleh seseorang yang dibawa dari sejak lahir. Keterampilan anak akan dapat dikembangkan melalui diberikannya pendidikan.
4.     Pematangan Kesiapan
Pendidikan juga dapat memberikan pematangan kesiapan anak. Pematangan kesiapan anak ini sangat membantu anak dalam menghadapi masalah-masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan sehari-harinya.
Tekhnik air brush adalah salah satu tekhnik menggambar dengan menggunakan alat seperti sikat gigi, saringan teh, dan sisir. Warna yang digunakan adalah warna dari cat air atau warna dari pewarna makanan (kesumba). Terlebih dahulu alat-alat yang akan digunakan seperti sikat gigi, saringan teh atau sisir dan warna disiapkan terlebih dahulu. Untuk warna dari cat air dilakukan dengan mencampurkan warna dengan air, namun jangan sampai terlalu encer begitu juga dengan pewarna makanan. Pola gambar juga disiapkan terlebih dahulu, pola ini bisa dari dedaunan, dari kertas ataupun yang lainnya yang nantinya akan kita bentuk menjadi pola yang baru. Untuk mendapatkan cipratan warna yang lebih halus sebaiknya menggunakan sikat gigi yang digosok-gosokkan pada saringan. Sikat gigi ini dicelupkan ke warna yang akan kita gunakan, namun jangan dicelupkan terlalu dalam atau secara keseluruhan  agar nantinya ketika digosokkan pada saringan tidak menghasilkan warna yang cipratannya besar pada kertas gambar. 
Untuk mendapatkan hasil warna yang lebih dari satu atau dapat menghasilkan gradiasi warna, sebaiknya pola yang kita gunakan itu digeser-geser dari tempat yang semula ketempat yang berbeda. Misalkan pertama kita menggunakan warna biru, setelah kering pola yang kita gunakan itu sedikit digeser ke kiri atau ke kanan, kemudian kita berikan warna yang lainnya. Jika warnanya masih basah, maka sebaiknya kita tunggu dulu sebelum melakukan pergeseran pola agar warna yang pertama tidak belepotan. Begitupun seterusnya hingga satu pola yang kita gunakan bisa memiliki warna yang berbeda dan lebih dari satu warna. Agar pola yang kita gunakan tidak bergeser ketika kita melakukan pewarnaan, sebaiknya pola yang kita gunakan diberikan beban diatasnya agar tidak bergeser-geser. Namun, beban yang kita gunakan usahakan tidak lebih besar dari pola yang kita gunakan. Jika kita menggunakan beban yang lebih besar atau penempatan beban tidak sesuai dengan bentuk pola yang kita gunakan, maka  bentuk pola kita akan berubah. Pada tekhnik brush ini diperlukan adanya kehati-hatian dalam bekerja agar nantinya hasil warna kita menjadi rapi dan pewarnaannya terlihat halus.


Friday, April 18, 2014

Sekilas Mozaik

Sekilas Mozaik
  Mozaik adalah menggambar dengan cara memanfaatkan bentuk-bentuk geometris tertentu sebagai pengganti bahan pewarna. Di zaman dulu yang dijadikan media dalam menggambar dengan tekhik mozaik adalah keramik dan kaca warna. Namun sekarang dengan memanfaatkan kertas-kertas baik itu kertas koran, kertas jagung, kertas origami dan segala jenis kertas maka ini dapat dijadikan tekhnik lain bagi anak-anak untuk belajar menggambar mozaik.
Pada umumnya, untuk memberikan nuansa yang menarik dalam sebuah gambar maka diperlukan adanya pemberian  warna-warni dalam gambar tersebut. Warna-warni untuk gambar bisa berupa cat air, pensil warna, crayon, dan lain sebagainya. Namun dalam menggambar mozaik, kertas dijadikan sebagai pengganti warna atau kertas berfungsi sebagai pewarna. Kertas-kertas yang digunakan sebagai pewarna sebaiknya kertas-kertas yang berasal dari kertas surat kabar ataupun majalah. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan kertas dari surat kabar maupun kertas dari majalah, gambar akan kelihatan lebih rame dan menimbulkan warna-warna baru seperti adanya warna dua dimensi. Dibandingkan dengan menggunakan kertas warna dari origami, warna yang akan dihasilkan hanya itu-itu saja, atau dengan kata lainnya warnanya terlalu monotun.
Menggambar mozaik membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan sebuah gambar. Potongan kertas yang digunakan dalam mozaik dapat berupa potongan kotak-kotak kecil, maupun potongan bulat-bulat kecil. Dalam menggambar mozaik dibutuhkan adanya kesabaran. Kesabaran merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan hasil gambar mozaik yang maksimal. Selain itu, dalam memberikan lem di kertas gambar sebaiknya jangan terlalu banyak, karena ini akan membuat potonga kertas basah sampai permukaan atasnya. Sehingga ini akan memberikan kesan yang kurang bagus.
Penggunaan atau pemilihan kertas warna juga diperhatikan agar warna-warna yang digunakan tidak terlalu monotun. Misalkan, jika menggunakan kertas origami, sebaiknya susunan warna dari warna yang paling cerah sampai warna yang paling muda, sehingga menghasilkan warna yang selaras. Dengan menggunakan kertas warna dari origami juga bisa mendapatkan perpaduan warna yang menarik, yaitu dengan tekhnik memberikan warna pada bagian obyek paling luar atau istilahnya memberikan pembatas dan warna ini berbeda dengan warna yang digunakan di dalamnya. Hal ini bermaksud untuk memberikan perpaduan warna yang menarik.
Selain menggunakan kertas warna origami, kertas dari surat kabar atau majalah juga bisa digunakan dalam menggambar mozaik. Kertas dari surat kabar atau kertas dari majalah dapat menghasilkan warna yang baru dan gambar terkesan memiliki warna dua dimensi. Agar gambar mau terlihat muncul, sebaiknya pada dasar dan bagian samping gambar diberikan warna juga, baik itu dari kertas surat kabar, biji-bijian maupun dari beras yang sudah diwarnai. Namun, penggunaan cat warna pada menggambar mozaik ini tidak diperbolehkan, karena mozaik merupakan menggambar dengan memanfaatkan kertas sebagai media. Jika menggunakan kertas surat kabar yang penuh berisi tulisan maka gambar akan kelihatan lebih menarik