Saturday, April 19, 2014

Tekhnik Air Brush

Tekhnik Air Brush
Pendidikan itu sebagai alat dan bukan sebagai tujuan. Materi ajar yang diberikan oleh guru kepada siswa bukanlah tujuan melainkan sebagai alat. Adapun tujuan dari pendidikan adalah sebagai berikut.
1.      Pendewasaan Diri
Dengan diberikannya pendidikan kepada anak, anak akan mengalami perkembangan mental dan akan mengalami pendewasaan diri. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang diberikan, maka d seseorang akan semakin mengalami pendewasaan diri dan akan terlihat ketika menghadapi masalah.
2.     Pematangan Kemampuan
Pematangan kemampuan juga diperoleh dari adanya pendidikan. Setiap orang dari sejak lahir mempunyai kemampuan yang berbeda. Dengan diberikannya pendidikan yang sesuai dengan perkembangan kognitif anak atau sesuai dengan umur, maka kemampuan yang dimiliki oleh anak akan mampu diasah dan kemampuan yang dimiliki oleh anak sudah dapat difungsikan sebagaimana mestinya.
3.     Pematangan Keterampilan
Keterampilan setiap orang itu berbeda dan sesuai dengan potensi  yang dimiliki oleh seseorang yang dibawa dari sejak lahir. Keterampilan anak akan dapat dikembangkan melalui diberikannya pendidikan.
4.     Pematangan Kesiapan
Pendidikan juga dapat memberikan pematangan kesiapan anak. Pematangan kesiapan anak ini sangat membantu anak dalam menghadapi masalah-masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan sehari-harinya.
Tekhnik air brush adalah salah satu tekhnik menggambar dengan menggunakan alat seperti sikat gigi, saringan teh, dan sisir. Warna yang digunakan adalah warna dari cat air atau warna dari pewarna makanan (kesumba). Terlebih dahulu alat-alat yang akan digunakan seperti sikat gigi, saringan teh atau sisir dan warna disiapkan terlebih dahulu. Untuk warna dari cat air dilakukan dengan mencampurkan warna dengan air, namun jangan sampai terlalu encer begitu juga dengan pewarna makanan. Pola gambar juga disiapkan terlebih dahulu, pola ini bisa dari dedaunan, dari kertas ataupun yang lainnya yang nantinya akan kita bentuk menjadi pola yang baru. Untuk mendapatkan cipratan warna yang lebih halus sebaiknya menggunakan sikat gigi yang digosok-gosokkan pada saringan. Sikat gigi ini dicelupkan ke warna yang akan kita gunakan, namun jangan dicelupkan terlalu dalam atau secara keseluruhan  agar nantinya ketika digosokkan pada saringan tidak menghasilkan warna yang cipratannya besar pada kertas gambar. 
Untuk mendapatkan hasil warna yang lebih dari satu atau dapat menghasilkan gradiasi warna, sebaiknya pola yang kita gunakan itu digeser-geser dari tempat yang semula ketempat yang berbeda. Misalkan pertama kita menggunakan warna biru, setelah kering pola yang kita gunakan itu sedikit digeser ke kiri atau ke kanan, kemudian kita berikan warna yang lainnya. Jika warnanya masih basah, maka sebaiknya kita tunggu dulu sebelum melakukan pergeseran pola agar warna yang pertama tidak belepotan. Begitupun seterusnya hingga satu pola yang kita gunakan bisa memiliki warna yang berbeda dan lebih dari satu warna. Agar pola yang kita gunakan tidak bergeser ketika kita melakukan pewarnaan, sebaiknya pola yang kita gunakan diberikan beban diatasnya agar tidak bergeser-geser. Namun, beban yang kita gunakan usahakan tidak lebih besar dari pola yang kita gunakan. Jika kita menggunakan beban yang lebih besar atau penempatan beban tidak sesuai dengan bentuk pola yang kita gunakan, maka  bentuk pola kita akan berubah. Pada tekhnik brush ini diperlukan adanya kehati-hatian dalam bekerja agar nantinya hasil warna kita menjadi rapi dan pewarnaannya terlihat halus.


No comments:

Post a Comment